[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 9 Agustus 2019 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesia-baik&slug=1565327547761-3-daun-rekomendasi-lipi-buat-pembungkus-daging-kurban]
Tak dapat dipungkiri jika di negeri ini kita masih sering menyaksikan daging kurban dibungkus dengan kantong plastik. Padahal kantong plastik termasuk limbah yang sulit terurai, sehingga dapat mencemari lingkungan.
Menyambut hari raya Iduladha tahun ini, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memberikan salah satu alternatif ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai pembungkus alami daging kurban, yaitu daun.
Daun lebih cepat terurai, sehingga tidak mencemari lingkungan. Beruntung di Indonesia ini kita masih sering menemui jenis-jenis daun yang sering digunakan oleh masyarakat untuk membungkus berbagai macam makanan.
“Daun yang biasa digunakan untuk membungkus makanan biasanya mempunyai ukuran yang besar dan lentur. Beberapa daun dapat membuat makanan menjadi harum bahkan lebih tahan lama”, ujar Siti Susiarti, peneliti pusat penelitian biologi LIPI dalam salah satu postingan instagram akun resmi @lipiindonesia.
Berikut 3 jenis daun rekomendasi dari LIPI yang dapat digunakan TemanBaik untuk membungkus daging kurban:
Daun Jati (Tectona grandis L.f.)
Masyarakat di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat sudah lama menggunakan daun ini untuk membungkus makanan. Daun jati sering digunakan untuk membungkus makanan yang cenderung basah karena bentuknya yang lebar dan bertekstur tebal.
Daun Patat (Maranta arundinacea)
Masyarakat di daerah Bogor banyak yang menggunakan daun ini untuk membungkus makanan seperti toge goreng. Daun patat juga digunakan sebagai pembungkus lontong untuk doclang, hidangan khas Bogor.
Daun Pisang (Musa paradisiaca)
Tumbuhan pisang memang memiliki banyak bagian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Daunnya menjadi salah satu bagian yang sering digunakan untuk membungkus makanan tradisional.