Music / Portfolio / Published Articles · November 4, 2019 0

Extreme Bikin Penonton Jogjarockarta Nostalgia di Tengah Hujan

[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 4 November 2019 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=musik&slug=1572855618244-extreme-bikin-penonton-jogjarockarta-nostalgia-di-tengah-hujan]

Yogyakarta – Setelah berhasil memanjakan para pendengar musik cadas dengan memboyong Dream Theater dan Megadeth ke tanah Jogja di konser Jogjarockarta #1 (2017) dan Jogjarockarta #2 (2018). Kini promotor Rajawali Indonesia kembali menggelar konser Jogjarockarta #3 pada Minggu (3/11/2019) di Stadion Kridosono, Jalan Yos Sudarso No. 9, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta.

Konser dimulai sejak jam 14.45 WIB dengan menampilkan deretan band cadas Indonesia seperti Tumenggung, Trojan, Down For Life, dan Indra Lesmana Project (ILP). Penonton lintas usia terlihat berbondong-bondong memenuhi venue. Walaupun penonton terlihat cukup didominasi oleh pria paruh baya, tapi tak sedikit pula pasangan muda-mudi yang asik menonton, bahkan ada segelintir remaja yang datang dengan ditemani bapak ibunya.

Setelah break isoma maghrib, konser kembali dilanjutkan dengan menampilkan NTRL feat. Bimo (ex-drummer NTRL). Konser ini seperti menjadi ajang reunian mereka dengan formasi awal Netral di beberapa lagu, bahkan ada satu sesi di mana drummer lama, Bimo berkolaborasi bersama Eno, drummer terkini dengan memainkan dua set drums berbarengan.

Selanjutnya penonton dihibur dengan penampilan dari Edane dan Jamrud. Di tengah-tengah Jamrud tampil, ada satu momen menggelikan di mana Krisyanto sempat mengerjai Aziz sang gitaris dengan tiba-tiba menyanyikan lagu yang tidak ada di setlist. Hal itu sontak bikin Aziz gelagapan dan komplain kepada Krisyanto yang langsung memancing tawa penonton.

Setelah disuguhi dengan deretan band ternama tanah air berturut-turut, tiba saatnya penonton menjadi saksi bagi salah satu penampil yang sangat sayang untuk dilewatkan, yakni Extreme, sebuah band funk rock legendaris asal Amerika Serikat yang populer di tahun 90an.

Kehadiran band yang kini digawangi oleh Gary Cherone (vokal), Nuno Bettercourt (gitar), Pat Badger (bass) dan Kevin Figueiredo (drum) kali ini sangat spesial, karena mereka terbang dari Amerika ke Jogja hanya khusus demi memeriahkan Jogjarockarta #3, bukan dalam rangkaian tur ke beberapa negara. Extreme mulai on stage sekitar jam 9 malam selepas Jamrud selesai memanaskan audiens.

Lagu pertama yang mereka bawakan berjudul ‘Monster’ yang dilanjutkan dengan ‘Get The Funk Out’, salah satu lagu yang sangat kental dengan bass-lines yang diambil dari album Pornograffiti (1990). Di lagu selanjutnya, sempat terlihat suguhan duo perkusi antara Kevin di drum dengan Nuno yang memukul satu snare drum.

Sebelum lagu Midnight Express dimulai, para player selain Nuno sempat turun dan tinggallah Nuno seorang diri di atas panggung, mengganti gitar elektriknya dengan gitar akustik. Nuno mulai menyapa para penonton dan mengatakan kalau mereka datang untuk pertama kalinya ke Jogja, mereka sama sekali tidak tahu menahu bagaimana animo penonton di sini. “We never know who’s gonna be here. We just see all you beautiful people here means so much to us, thank you so much,” sapanya dengan ramah.

How many guitar players here tonight? Keep your hands up,” sambung Nuno. Kemudian, ia menghitung dan memberi semacam wejangan untuk para penonton yang bisa bermain instrumen gitar. “Just keep playing guitar, man. That’s all the matters, keep rock and roll,” katanya.

Setelah lagu tersebut selesai dibawakan, Gary pun kembali naik ke atas panggung menemani Nuno. “Alright we’re gonna do this song, you know what song it is, c’mon. Two guys, two chairs, one guitar, thousands of people, so here we are,” tutur Nuno dan lagu ballad paling legendsepanjang masa ‘More Than Words’ pun akhirnya dimainkan ditemani dengan rintik hujan yang mulai turun, semakin menambah syahdu suasana di saat penonton ikut bernyanyi bersama sambil memilih tetap bertahan, berdiri di tengah hujan.

Selanjutnya, para player dengan paket lengkap kembali naik ke atas panggung dan membawakan lagu terkenal lainnya yang menghentak seperti ‘Cupid’s Dead’, ‘Hole Hearted’, dan ‘Decadence Dance’. Waktu berlalu sangat cepat dan tak terasa Extreme telah sukses membuat sekitar 8ribu penonton nostalgia di tengah hujan dengan membawakan total 13 lagu yang diakhiri dengan cover lagu ‘We Are The Champions’ dari Queen. Seusai Extreme membawakan lagu terakhir yang disambut dengan tepuk tangan yang sangat riuh dari penonton, Nuno pun turun dari panggung dan langsung menyalami para penonton dari depan barikade yang semakin membuat penonton semakin menggila meneriaki namanya.

Setelah puas disuguhi oleh penampilan memukau dari Extreme, penonton pun kembali dihantam oleh cadasnya performa unit trash metal asal Amerika, Power Trip sebagai penampil terakhir dari konser Jogjarockarta #3. Walau masih terbilang sebagai band pendatang baru, nyatanya mereka berhasil menggebrak panggung Jogjarockarta #3 dan menutup konser dengan aksi panggung yang gila hingga jam 00.00 WIB.