Asyik! ARTJOG 2019 Dibuka, Karya Seni 39 Seniman Siap Unjuk Gigi

[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 26 Juli 2019 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesia-baik&slug=1564101708749-asyik-artjog-2019-dibuka-karya-seni-39-seniman-siap-unjuk-gigi]

Yogyakarta – ARTJOG 2019 yang tahun ini ditulis dengan ARTJOG MMXIX diselenggarakan pada 25 Juli – 25 Agustus 2019 dan masih bertempat di Jogja National Museum (JNM), Jalan Prof. DR. Ki Amri Yahya No.1 Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta. ARTJOG MMXIX buka setiap hari, pukul 10.00 – 21.00 WIB. Tiket masuknya dibanderol seharga 50 ribu rupiah.

Tema yang diusung dalam ARTJOG kali ini adalah ‘Common|Space’ yang dihadirkan untuk memaknai festival seni kontemporer ARTJOG sebagai sebuah ruang bersama bagi semua kalangan.

ARTJOG MMXIX diikuti oleh 39 seniman seni rupa (individu maupun kelompok) dari dalam dan luar negeri. Selain itu, program ‘Special Project’ hadir dengan melibatkan 5 seniman lintas disiplin yang ditunjuk langsung. Mereka adalah Handiwirman Saputra, Riri Riza, Sunaryo, Teguh Ostenrik dan Piramida Gerilya (proyek kolaborasi antara Indieguerillas dengan Singgih S. Kartono).

ARTJOG hendak memposisikan diri sebagai sebuah festival Seni Rupa Kontemporer Internasional (Yogyakarta International Contemporary Art Festival) dalam penyelenggaraannya yang ke-12 ini. Mulai tahun 2019 hingga 2021, ARTJOG akan dibingkai dengan sebuah tema besar, yakni Arts in Common. Tema tersebut kemudian akan diturunkan menjadi sub-tema dalam tiga edisi festival setiap tahunnya.

Pada tahun ini, selain bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY, ARTJOG juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Yayasan Museum MACAN (sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada Seni dan Pendidikan) dalam menghadirkan hibah residensi bagi para seniman terpilih di program ‘Young Artist Awards’. Hibah residensi ini diberikan untuk mendukung seniman muda untuk memajukan karir mereka dengan kesempatan untuk melakukan penelitian dan eksplorasi artistik di luar negeri.

ARTJOG juga menghadirkan Program ‘Daily Performance’ sebagai ruang berbagai praktik dan pemaknaan seni kontemporer yang tidak terbatas hanya dalam satu medium seni. Tahun ini Daily Performance melibatkan beberapa selektor yang memiliki praktik dan makna unik dalam seni pertunjukan seperti Ayu Permatasari, Rully Shabara, dan Rangga Dwi Apraidinur. Dengan melibatkan kurang lebih 88 penampil (individu maupun kelompok), program ini diharapkan dapat memberikan warna tersendiri pada presentasinya. Program Daily Performance didukung oleh Djarum Foundation dan juga bekerja sama dengan Goethe Institute dan Nusasonic, serta Erasmus Huis.

Dalam posisinya sebagai sebuah festival, ARTJOG semakin melakukan pematangan pada kerangka tema yang diusung dalam perhelatannya. Keterlibatan publik dalam sebuah ruang bersama ini juga diwujudkan dalam penyusunan program yang ada di dalam penyelenggaraan ARTJOG MMXIX. Melalui ARTJOG Educational Programs seperti ‘Meet The Artist’, ‘Curatorial Tour’, dan ‘LeksiKon’, maka ruang pertemuan antara publik seni dan khalayak umum akan diperluas.

Program ‘Meet The Artist’ akan dilaksanakan seminggu sekali di hari Rabu pada pukul 15.00 WIB, dan program ‘Curatorial Tour’ akan dilaksanakan setiap Selasa dan Jumat pukul 15.00 WIB, tanpa dipungut biaya tambahan.

Tahun ini ARTJOG MMXIX menghadirkan satu program baru yang disebut ‘LeksiKon’ pada 9 & 10 Agustus 2019. Program ini akan menampilkan sajian edukasi publik dengan format yang kreatif, performatif, dan berbeda dari sejumlah wicara pada umumnya. Dengan menggabungkan antara ceramah para seniman dengan lokakarya, penonton akan memiliki pengalaman yang berbeda dengan menyaksikan seni pertunjukan dan tontonan audiovisual dari 10 seniman seni rupa terpilih.

Sebagai upaya untuk menyediakan ruang interaktif antara seniman dengan publik yang lebih luas, ‘Merchandise Project’ dihadirkan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bekerja sama dengan beberapa kelompok seniman antara lain HONF Foundation, Afdruk 56, dan RAR Edition, beragam lokakarya (workshop) pun dihadirkan untuk memeriahkan program ini dan memperluas ruang pertemuannya.


Suguhan Ragam Seni di Pembukaan ARTJOG 2019

Rangkaian opening ceremony ARTJOG MMXIX berlangsung pada 25 Juli 2019 mulai dari siang hingga malam hari. Aktivitas pertama dibuka dengan plastic competition oleh Cinanti Astria Johansjah dan Sammaria Sari Simanjuntak pada pukul 13.00. Kemudian sesi VIP preview dimulai pada pukul 15.00, di mana para tamu undangan dipersilakan masuk ke dalam ruangan pameran dibarengi dengan penampilan seni dari Octora Chan, disusul dengan art performance & dramatic reading oleh Natasha Tontey, serta penampilan dari Nimas Puspaningrat feat. Alya Nurshabrina hingga jam 17.30.

Acara dimulai kembali sekitar pukul 20.00 dan berpusat di panggung bagian belakang gedung JNM dengan dibuka oleh MC yang disusul dengan sambutan pertama oleh Bapak Heri Pemad (direktur ARTJOG). Sambutan selanjutnya diisi oleh Bapak Agung Hujatnika yang kemudian memandu malam penghargaan ‘Young Artist Awards’ (YAA). YAA adalah penghargaan bagi para seniman muda peserta ARTJOG terbaik yang berusia di bawah 35 tahun. Program ini dirancang sebagai sebuah upaya untuk menggali potensi dan wawasan seniman muda serta memperluas jaringan dan lintasan karir mereka dalam berkesenian.

Tim juri dari program YAA yaitu Fumio Nanjo (Direktur Museum Seni Mori, Tokyo, Jepang), Aaron Seeto (Direktur Museum MACAN), Natasha Sidharta (Direktur IndoArtNow), dan tim kuratorial ARTJOG MMXIX Common|Space.

Daftar pendek seniman muda yang berhasil terpilih dari proses penjurian YAA tersebut antara lain, Agung Prabowo, Agnes Christina, Andrita Orbandi, Enka Komariah, Etza Meisyara, M. Lugas Silabus, Natasha Tontey, Patrick Hartono, Riono Tanggul Nusantara, Robet & Olga, Supattanawadee Muanta (Thailand), Tim Woodward (Australia), dan Wiyoga Muhardanto.

Setelah penghargaan Young Artist Awards selesai diberikan, akhirnya ARTJOG MMXIX pun secara resmi dibuka oleh Ibu Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan Republik Indonesia) yang disambut dengan tepuk tangan riuh dari para penonton seusai beliau berpidato.

Acara selanjutnya diisi dengan pertunjukan busana yang menampilkan koleksi karya Lulu Lutfi Labibi, seorang desainer kenamaan Jogja yang namanya sudah tak asing lagi di dunia fashion. Koleksi busana karya beliau terkenal lekat dengan teknik draping (seperti dililit, ditumpuk, atau diikat dengan cantik), serta selalu mengangkat kain batik, lurik, tenun, dan kain-kain tradisional asal Indonesia lainnya.

Acara semakin terasa meriah saat pertunjukan musik dipersembahkan oleh Dewa Budjana, seorang musisi ternama asal Bali yang juga tergabung dalam band Gigi sebagai gitaris. Kali ini Dewa Budjana tampil dengan membawakan lagu-lagu dalam proyek solonya. Ia dan teman-temannya yang diajak berkolaborasi berhasil membawa penonton terhanyut dalam suasana syahdu dan magis, hingga tak terasa malam pembukaan ARTJOG MMXIX pun berakhir.