Culinary / Portfolio / Published Articles · January 31, 2020 0

Nikmatnya Wedang Tahu Bu Kardi yang Sehat dan Penuh Khasiat

[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 31 Januari 2020 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=kuliner&slug=1580447444211-nikmatnya-wedang-tahu-bu-kardi-yang-sehat-dan-penuh-khasiat]

Yogyakarta – TemanBaik, tahu wedang tahu, enggak? Minuman tradisional yang satu ini nampaknya masih asing buat sebagian orang yang enggak tinggal di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, ya. Jadi, buat yang penasaran dengan wedang tahu, simak informasi berikut ini, yuk.

Di Jogja, ada salah satu lapak wedang tahu yang nikmat dan layak untuk dicoba nih, namanya Wedang Tahu Bu Kardi. Lapak wedang tahu ini bisa TemanBaik temui dari jam setengah 7 pagi hingga 11 siang di daerah sekitar Pasar Kranggan, tepatnya di Jl. Kranggan No.75, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta. Seporsi wedang tahu dibanderol hanya Rp7 ribu saja loh, TemanBaik.

Wedang Tahu Bu Kardi ini dimiliki oleh Sukardi, seorang ibu berumur 53 tahun asal Godean, Yogyakarta. Wedang tahu ini sudah berdiri sejak sepuluh tahun yang lalu, loh. Menurut Sukardi, asal-usul wedang tahu itu berasal dari negeri China yang kemudian dibawa oleh para imigran ke Indonesia, khususnya di tempat-tempat pecinan atau perkampungan China yang tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Wedang Tahu Bu Kardi ini terbuat dari sari kedelai yang dipadu dengan kuah jahe yang terdiri dari berbagai macam rempah-rempah, seperti jahe, pandan, sereh, dan sejenisnya. “Untuk kuah jahenya, kita spesial pakai jahe emprit yang kualitasnya bagus. Wedang jahe kita juga sehat, karena enggak pakai pemanis dan enggak pakai pengawet,” ujar Sukardi ketika diwawancarai BeritaBaik.

Selain terasa segar, lembut, hangat, dan nikmat, Wedang Tahu Bu Kardi ini ternyata juga termasuk minuman kesehatan yang punya berbagai macam khasiat, loh. “Khasiat wedang tahu ini macam-macam, bisa menjaga stamina, mengusir masuk angin, dan menghaluskan kulit. Terus, kalau untuk ibu hamil, nanti bayinya bisa bersih, rambutnya lebat, tulangnya juga kuat,” bebernya.

Sukardi juga bercerita bahwa sejak awal berjualan wedang tahu, ia membuka lapak di dua tempat, yakni di daerah dekat Pasar Kranggan ini dan satu lagi di Pasar Pathuk, daerah dekat Malioboro. “Kalau yang di Pasar Pathuk itu bukanya pagi juga kayak di sini, tapi cuman sampai jam setengah 10 aja, di sana bapak (suami Sukardi) yang jualan,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, kini Sukardi telah berhasil memiliki total empat titik berjualan wedang tahu, alias membuka dua cabang lagi di tempat lain. Dua cabang Wedang Tahu Bu Kardi lainnya yaitu di daerah dekat Mirota Godean dan daerah Umbulharjo. “Tapi kalo yang di Mirota Godean sama Umbulharjo itu jualannya sore, mulai sekitar jam 4 atau 5 sore sampai jam 9 malam,” katanya.

Menurut Sukardi, biasanya pembeli paling ramai saat akhir pekan (Sabtu-Minggu). “Dulu kan biasanya yang beli cuma orang-orang dengan etnis atau turunan Tionghoa aja. Tapi, semenjak jaman smartphone dan banyak orang yang ngupload ke media sosial, sekarang pembelinya malah kebanyakan anak muda. Anak muda kan banyak yang suka cari makanan minuman unik dan tradisional, terus banyak juga yang penasaran, wedang tahu itu kayak apa sih. Sekarang, kita juga kerjasama dengan layanan Go-Food dan GrabFood juga, tapi cuman khusus buat lapak yang di sini (Kranggan) sama yang Umbulharjo,” bebernya panjang lebar.

Nah, buat TemanBaik yang akan dan sedang berkunjung ke Jogja, jangan lupa mampir dan mencicipi ‘Wedang Tahu Bu Kardi’ ini, ya.

Foto: Hanni Prameswari