Portfolio / Published Articles / Random Topics · February 12, 2020 0

Ranah Bhumi, Bulk Store Komplit dan Terkurasi di Jogja

[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 12 Februari 2020 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=gaya-hidup&slug=1581493517054-ranah-bhumi-bulk-store-komplit-dan-terkurasi-di-jogja]

Yogyakarta – TemanBaik, ada kabar baik buat kalian yang peduli lingkungan dan menjalankan gaya hidup zero-waste, nih. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan kini terasa semakin meningkat, hal itu dibuktikan dengan semakin banyak bulk store yang bertebaran di Indonesia.

Salah satu langkah kecil yang bisa diterapkan masyarakat Indonesia untuk berkontribusi dalam mengurangi sampah keseharian yakni dengan berbelanja di bulk store.

Bagi TemanBaik yang masih asing dengan istilah tersebut, bulk store bisa dibilang seperti toko kelontong dengan versi ramah lingkungan. Bulk store juga kerap disebut dengan toko zero-wasteatau eco-store. Bulk store biasanya menjual macam-macam produk organik, mulai dari bahan pangan, hingga barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari.

Ciri khas utama bulk store yakni tidak memakai produk-produk berkemasan plastik dan tidak menyediakan plastik sekali pakai untuk para pembelinya, sehingga pengunjung diharapkan membawa tas berbelanja sendiri ketika berbelanja di bulk store.

Di Jogja, ada salah satu bulk store bernama Ranah Bhumi. Mengusung tagline ‘Toko Kelontong yang Terkurasi’, Ranah Bhumi berlokasi di Jl. Gerilya no. 646 B, Prawirotaman 2, Yogyakarta dengan jam operasional 08.00-18.00 WIB. Saat berkunjung ke Ranah Bhumi, BeritaBaik disambut dengan dengan tanaman-tanaman hijau segar yang dipajang di bagian depan toko.

Memasuki bagian dalam toko, pengalaman yang ditawarkan oleh Ranah Bhumi jadi semakin menarik dan memanjakan mata. Deretan produk-produk di dalam toples kaca ditata sedemikian rupa dengan rapi, cantik, dan estetis. Beberapa pengelola Ranah Bhumi yang sedang bertugas, di antaranya Rofida, Kresna, dan Febri pun dengan ramah menyambut dan melayani para pengunjung. 


“Toko Ranah Bhumi ini secara fisik sudah ada sejak Oktober 2019, tapi kalau secara konsep sih dari Mei 2019,” tutur Rofida kepada BeritaBaik.

Seperti ciri khas bulk store pada umumnya, Ranah Bhumi juga tidak menggunakan plastik dalam segala aktivitas jual belinya. “Tapi tenang aja, kalau ada pembeli yang enggak bawa tas sendiri, kita nyediain paper bag sama cassava bag kok, tapi itu berbayar alias kena charge ya,” kata Kresna. 

Ranah Bhumi juga menerima sumbangan wadah bekas pakai dari pelanggan, seperti tote bag dan tas yang terbuat dari kertas karton agar bisa mereka gunakan lagi.

“Produk-produk yang kita jual di sini emang kita cari yang lokal, khususnya dari petani lokal sekitar Jogja. Tapi, kalau di Jogja lagi enggak ada, ya cari di kota lain. Yang penting, sebisa mungkin produk yang kita jual tuh enggak impor, tetep beli di Indonesia. Promosinya sendiri sementara masih via instagram di @ranahbhumi.katalog, tapi kita ngejual online juga kok. Jadi, kalau ada konsumen yang order, nanti bisa dikirim paket,” beber Kresna panjang lebar.

Berbagai produk bahan pangan dapat TemanBaik jumpai di Ranah Bhumi, antara lain beras organik seperti beras hitam dan beras merah, tepung-tepungan seperti tepung sorghum, macam-macam pasta seperti pasta ubi ungu dan bayam. Lalu, kacang-kacangan seperti pistachio, macadamia, almond, cashew atau kacang mete, dan bumbu-bumbu dan kaldu seperti kaldu ayam, kaldu jamur, bumbu tongseng, bumbu rawon, bubuk kunyit, bubuk cabai, bubuk kayu manis. 

Ada juga buah-buahan kering seperti gojiberry, cranberry, blueberry, dan biji-bijian seperti biji pumpkin (labu), biji chia , cocoa beans, dan masih banyak lagi. Bahan-bahan pangan tersebut dihitung per gram, paling murah mulai dari Rp50 per gram.

Berbagai macam produk minuman organik juga tersedia di sini, di antaranya teh rempah, jahe telang, bandrek, hingga kombucha. Kombucha yang ditawarkan Ranah Bhumi pun variannya sangat beragam, antara lain kombucha mint, telang, markisa, kawista, kenanga, rosella, anggur, pisang, salak, dan buah naga. Pengunjung disarankan untuk membawa tempat minum sendiri jika ingin berbelanja kombucha.

Selain itu, produk kebutuhan sehari-sehari seperti sabun, shampoo, dan air mawar juga tersedia di sini. Sama seperti minuman kombucha, produk-produk yang berbentuk cairan dihitung per miligram. Alat-alat kebutuhan sehari-hari lainnya seperti cotton padloofahdent tabszero-waste kit, sikat gigi kayu, sendok garpu kayu, sisir kayu, sedotan bambu, sapu, sikat, hingga menstrual cup pun bisa TemanBaik jumpai.

“Ranah Bhumi biasanya paling ramai kalau pas weekend sore hari. Terus, yang paling laku itu biasanya sih kayak cemilan, bumbu-bumbu, terus bahan makanan kayak tepung beras, zero waste-kit, sama sabun dan shampoo. Rata-rata konsumennya perempuan yang lebih mendominasi, kebanyakan wisatawan, anak-anak muda, dan mamah-mamah muda yang lagi belajar njalanin gaya hidup zero-waste,” pungkas Febri.

Foto: Hanni Prameswari