[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 29 Desember 2019 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=musik&slug=1577668625374-rayakan-ulang-tahun-ke-11-lktdov-gelar-konser-tunggal]
Yogyakarta – Tahun ini, perjalanan unit screamo post-rock yang terbentuk di Jogja, LKTDOV memasuki usia 11 tahun. Sepanjang perjalanan musiknya di kancah musik, band yang awalnya bernama Last Kiss to Die of Visceroth ini telah berhasil menelurkan beberapa album.
Di antaranya ‘Split Tape’ dengan bandasal Singapura, ‘Paris In the Making’ pada tahun 2013, kemudian album penuh berjudul ‘All We Have Left is a Memory of Yesterday’ pada tahun 2015, serta rilisan terbaru berupa 7″ vinyl ‘Self Titled’ yang dirilis tahun 2018 lalu.
LKTDOV juga sempat mengalami bongkar pasang personel. Memasuki tahun 2018, formasi LKTDOV digawangi oleh Indra Menus (vokal), Okta (bass), Bogex (drums), Wisang (gitar), dan Made Dharma (gitar).
Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-11, LKTDOV baru saja menggelar sebuah showcase pada hari Sabtu (28/12/2019) malam di Kedai Kebun Forum, Jalan Tirtodipuran no. 3, Mantrijeron, Yogyakarta. Pertunjukan ini diselenggarakan bersamaan dengan event Toko Musik Podomoro yang merupakan acara tahunan dari Jogja Records Store Club dan Kedai Kebun Forum.
Konser ini dirasa sangat spesial karena selama beberapa waktu terakhir, band ini jarang bermain, sebab posisi beberapa personel mereka kini telah tersebar dan berdomisili di 3 kota: Jogja, Blora dan Cilacap. Masing – masing personel juga mempunyai beberapa band atau proyek musik lain yang sibuk merilis album dan melakukan tur, contohnya Cloudburst, DirtyLight, Narcholocos, Sunlotus, dan Deadly Weapon. Selain itu, di konser kali ini, LKTDOV juga bermain bersama beberapa personel terdahulu yang pernah mewarnai line up perjalanan karier mereka, serta mengajak kolaborasi dengan talenta muda kota gudeg lainnya.
Konser dimulai sekitar jam 9 malam dan terdiri dari 2 set dengan total durasi 75 menit. Di sesi pertama, LKTDOV memainkan 5 buah repertoar yang dibuka dengan ‘Crimson Waves Upon Tangerine Dream’, kemudian disambung dengan ‘Risau! A Requiem of Fetid Nerve Souls’, dan ‘Behold, A Shattered Enchantment’. Pada jeda sesaat sebelum sesi kedua dimulai, diputarlah video dokumenter singkat yang menampilkan perjalanan LKTDOV selama 11 tahun berkarya.
Memasuki sesi kedua yang juga terdiri dari 5 buah repertoar, mereka membawakan single lawas ‘Losing Your Faith’ yang disambung dengan ‘Parting Away’. Penonton yang memang sejak awal sengaja diposisikan tak berjarak dengan performer akhirnya mulai menunjukkan kebebasan berekspresinya. Mereka berebut mic dengan Indra Menus dan antusias bernyanyi bersama. Walaupun lightingmalam itu sangat minim dan sederhana, toh seisi ruangan tetap dapat merasakan betapa serunya suasana, energi, dan permainan apik yang disuguhkan oleh LKTDOV. Tak terasa, total 10 nomor andalan dari album pertama hingga terakhir pun telah mereka bawakan.
Selepas konser, BeritaBaik sempat ngobrol santai dengan LKTDOV. Mereka mengaku bahwa persiapan yang dilakukan untuk konser malam itu cukup singkat. Beberapa personel juga mengungkapkan perasaannya setelah tampil di konser malam itu. “Saya senang, kan enggak semua band bisa berumur 11 tahun ya, tapi kami 11 tahun ada. Terus, ada album, EP, ada tur juga. Senanglah, ada band yang enggak cuma eksis doang tapi juga berkarya sekaligus meninggalkan jejak di permusikan Jogja,” ungkap Okta.
“Sebenernya ini kayak ajang reuni sih. Terus, tadi banyak teman-teman lama yang datang, ternyata masih mau pada reunian dan support,” tutur Indra Menus.
“Klimaks. Aku 2 tahun udah engga megang drum sama sekali. Terakhir main di sini juga sama bandku yang sebelumnya. Ya udah, ini kurang dari seminggu latihan, walaupun emang aku cuma kebagian 2 lagu aja. Tapi, di sana kan aku jauh dari dunia band-band-an, ya jadi terobati lah,” komentar Nugroho Adhy selaku drummer lama LKTDOV.
Foto: Hanni Prameswari