[Artikel yang saya tulis ini pertama kali diterbitkan pada 21 Agustus 2019 di website BeritaBaik.id: https://beritabaik.id/read?editorialSlug=musik&slug=1566378641209-risky-summerbee-and-the-honeythief-persembahkan-konser-tunggal]
Yogyakarta – Nama Risky Summerbee & The Honeythief memang belakangan ini sempat lama vakum, namun akhirnya ia kembali ke Jogja untuk mengobati kerinduan penggemar pada pertengahan tahun ini. Ia membuka rangkaian comeback-nya di Jogja dengan menjadi salah satu pengisi daily performance dalam gelaran ARTJOG MMXIX pada tanggal 27 Juli 2019.
Belum genap sebulan, Risky Summerbee & The Honeythief kembali menggebrak panggung Jogja dan berkolaborasi dengan Studio Batu untuk mempersembahkan sebuah konser tunggal bertajuk ‘Simulacrum Surround‘.
Konser ini berlangsung pada hari Selasa malam (20/8/19) dan bertempat di Pendhapa Art Space yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan), Tegal Krapyak RT.01, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Risky Summerbee & The Honeythief terbentuk pada tahun 2007 di Yogyakarta dan didirikan oleh Rizky Sasono, seorang singer-songwriter sekaligus musisi multi instrumen. Rizky telah menelurkan beberapa buah album di bawah nama Risky Summerbee & The Honeythief, antara lain ‘The Place I Wanna Go’ (2009), ‘Preamble’ (2011), dan ‘Pillow Talk’ (2014).
Musik Risky Summerbee & The Honeythief terkenal dengan komposisi yang sangat beragam, dari musik pop, folk, rock, blues dan progresif, hingga psychedelic, bahkan meluas sampai musik kontemporer. Beberapa liriknya juga kerap bertema sosial, tanpa meninggalkan nuansa personal dalam eksperimen musiknya.
Dalam konser ‘Simulacrum Surround’, Rizky dibantu oleh teman-teman musisinya saat beraksi di atas panggung, mereka adalah Doni Kurniawan (bass), Widiasmoro Risang (keyboard), Bable Sagala (drums), dan Yohanes Saptanugraha (gitar).
Konser dimulai dengan lagu ‘Mind Game’ yang langsung mencuri perhatian penonton dan dilanjutkan dengan lagu ‘Make a Print of Me’. Beberapa lagu paling terkenal miliknya seperti ‘Flight to Amsterdam’, ‘Fireflies’, dan ‘Place I Wanna Go’ sudah tentu dibawakan dalam konser ini. Mereka juga sempat membawakan sebuah lagu baru berjudul ‘Liminal’ yang belum pernah dibawakan sebelumnya.
Di tengah-tengah konser, Rizky sempat mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang sudah datang dan kemudian berujar, “10 tahun yang lalu, kami diundang di sebuah pensi anak-anak SMA dan anak-anak itu belum genap 20 tahun. 10 tahun kemudian masih orang-orang itu yang kami ingat dalam pensi, yang sekarang menjadi kolektif Studio Batu yang berkolaborasi dengan kami malam ini. Terima kasih untuk Studio Batu.”
Secara keseluruhan, konser ini terasa sangat syahdu dan intimate. Suasana konser semakin terasa spesial saat mereka bermain di atas panggung ditemani dengan visual-visual ciamik dari Studio Batu.
Tak terasa malam pun semakin larut dan konser ditutup dengan lagu ‘Pictures of Yesteryear’. Total 11 lagu sudah mereka bawakan dan kerinduan penggemar akhirnya terobati dan puas terbayar.
Foto: Hanni Prameswari E.