Yuk, Tonton 5 Film yang Enggak Seram-Seram Amat Ini di Malam Halloween!

Walaupun “Halloween” memang bukan budaya dari Indonesia, tapi sepertinya seru juga ya kalau kita bisa ikut merasakan hype-nya. Biasanya sih, kebanyakan orang menyambut Halloween dengan nonton bareng (nobar) film horror atau film-film berbau hantu yang cenderung menyeramkan.

Tapi, kalau kalian orangnya penakut atau emang anti film horror, gimana dong? Tenang saja, kali ini BeritaBaik bakal ngasih solusi buat kalian yang enggak suka film horror menyeramkan yang bikin kebayang-bayang sampai enggak bisa tidur.

Yuk, kita simak 5 rekomendasi film horror yang enggak seram-seram amat di bawah ini! Psssst, jangan khawatir, kalian enggak perlu lagi tutup mata atau muka selama nonton, bahkan kalian bisa nonton film-film ini bareng keluarga di malam Halloween loh, TemanBaik..


  • ‘Ghostbusters’ (1984) ; sebuah film komedi fantasi asal Amerika yang disutradarai oleh Ivan Reitman, dan ditulis oleh Dan Aykroyd bersama Harold Ramis. Film ini dibintangi oleh Bill Murray sebagai Peter Venkman, Aykroyd sebagai Raymond Stantz, dan Ramis sebagai Egon Spengler. Film ini berkisah tentang trio ahli parapsikologi eksentrik yang memulai bisnis penangkapan hantu di kota New York. Film ini juga dibintangi oleh Sigourney Weaver dan Rick Moranis, serta menampilkan Annie Potts, William Atherton, dan Ernie Hudson sebagai peran pendukung.

  • ‘Casper’ (1995) ; sebuah film drama komedi fantasi asal Amerika yang disutradarai oleh Brad Silberling, berdasarkan karakter kartun produksi Harvey Comics, ‘Casper the Friendly Ghost’ buatan Seymour Reit dan Joe Oriolo. Film ini berkisah tentang Casper (didubbingoleh Malachi Pearson), sesosok hantu muda yang baik hati yang secara damai menghantui sebuah rumah besar di Maine. Ketika James Harvey (Bill Pullman) tiba di rumah itu untuk berkomunikasi dengan Casper dan teman-teman sesama rohnya, ia membawa serta putrinya yang berusia remaja, Kat (Christina Ricci). Casper merasa jatuh cinta dengan cepat pada Kat, namun hubungan mereka berkembang menjadi rumit. Bukan hanya disebabkan oleh keadaan Casper yang transparan, tetapi juga oleh kemunculan paman-paman Casper yang bermasalah dan kejenakaan mereka yang nakal.

  • ‘Scooby-Doo’ (2002) ; Film yang juga dikenal dengan judul ‘Scooby-Doo: The Movie’ ini adalah film live-action/comedy, adventure, family asal Amerika yang diadaptasi dari serial televisi animasi buatan Hanna-Barbera yang sudah tayang sejak lama dengan judul yang sama. Film ini merupakan seri pertama dalam serial film live-action Scooby-Doo, disutradarai oleh Raja Gosnell, ditulis oleh James Gunn, dan dibintangi oleh Freddie Prinze Jr, Sarah Michelle Gellar, Matthew Lillard, Linda Cardellini dan Rowan Atkinson. Plot berfokus pada Mystery Incorporated, sebuah kelompok beranggotakan empat orang anak muda dan seekor anjing yang memecahkan misteri, mereka bersatu kembali setelah dua tahun dibubarkan demi menyelidiki sebuah misteri di suatu resort populer yang horror.

  • ‘Hotel Transylvania’ (2012) ; Film animasi besutan Genndy Tartakovsky ini mengisahkan tentang sebuah resort mewah milik Dracula (Adam Sandler) yang bernama Hotel Transylvania, di mana para monster dan keluarganya dapat hidup bebas di sana, untuk benar-benar menjadi monster tanpa ada gangguan dari manusia. Pada satu akhir pekan khusus, Dracula mengundang beberapa monster paling terkenal di dunia, seperti Frankenstein dan pengantinnya, The Mummy, the Invisible Man, keluarga manusia serigala, dan masih banyak lagi, untuk merayakan ulang tahun ke-118 putrinya yang bernama Mavis. Bagi Drac, melayani semua monster legendaris ini bukanlah masalah, tetapi dunianya bisa runtuh saat ada satu manusia biasa yang terdampar di hotel dan membuat Mavis tertarik.

  • ‘Coraline’ (2009) ; film animasi besutan Henry Selick ini bercerita tentang Coraline Jones (didubbing oleh Dakota Fanning), seorang gadis berusia 11 tahun yang penuh semangat, ingin tahu, dan suka bertualang, melampaui usianya. Ia dan orang tuanya baru saja pindah dari Michigan ke Oregon. Karena ia merasa kehilangan teman-temannya, ditambah orang tuanya yang sibuk dengan pekerjaan mereka, Coraline mencoba menemukan kegembiraan di lingkungan barunya. Coraline benar-benar meragukan bahwa rumah barunya dapat memberikan apa pun yang benar-benar menggelitik baginya, tetapi ternyata hal itu benar; ia kemudian berhasil mengungkap sebuah pintu rahasia di rumah barunya. Melalui pintu itu dan berkelana melalui lorong yang menakutkan, ia kemudian menemukan alternate version dari kehidupan dan keberadaannya.